Kacang pilus, camilan renyah berbentuk kecil yang seringkali gurih dan sedikit asin, telah lama menjadi teman setia saat bersantai. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah camilan kriuk ini hingga menjadi begitu populer di Indonesia? Mari kita telusuri jejaknya.
Nama “kacang pilus” sendiri cukup unik karena secara botani, pilus bukanlah kacang. Bentuknya yang menyerupai kacang kuda mungkin menjadi alasan penamaannya. Bahan utama pembuatan pilus umumnya adalah tepung tapioka atau tepung singkong, yang memberikan tekstur renyah saat digoreng.
Sejarah pasti mengenai kapan dan di mana pilus pertama kali muncul memang sulit ditelusuri secara detail. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa camilan ini telah dikenal sejak lama di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jawa.
Pilus seringkali menjadi bagian dari camilan tradisional yang dibuat di rumah tangga atau industri kecil. Proses pembuatannya yang relatif sederhana dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan, membuat pilus menjadi pilihan ekonomis dan digemari berbagai kalangan.
Seiring perkembangan zaman, pilus mulai diproduksi secara massal oleh berbagai industri makanan ringan. Merek-merek terkenal mulai mengeluarkan varian rasa pilus yang beragam, seperti rasa original, pedas, keju, hingga rasa-rasa unik lainnya yang menarik minat konsumen.
Popularitas kacang pilus sebagai camilan tidak lekang oleh waktu. Teksturnya yang renyah, rasanya yang gurih dan asin (atau manis pedas pada varian tertentu), serta ukurannya yang pas untuk sekali suap, menjadikannya teman yang cocok untuk berbagai aktivitas, mulai dari menonton televisi, belajar, hingga bepergian.
Selain dinikmati langsung, kacang pilus juga seringkali menjadi pelengkap makanan seperti bakso, mie instan, atau soto, menambahkan sensasi renyah yang menyenangkan. Bahkan, di beberapa daerah, pilus menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan.
Meskipun zaman terus berubah dengan munculnya berbagai camilan modern, kacang pilus tetap mempertahankan posisinya sebagai camilan klasik yang dicintai banyak orang. Kelezatannya yang sederhana namun nagih menjadikannya bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner ringan Indonesia.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !