Gresik, Jawa Timur, menyimpan jejak sejarah Islamisasi di Pulau Jawa yang sangat penting, salah satunya melalui keberadaan Makam Sunan Giri. Sunan Giri adalah salah satu dari Walisongo, sembilan wali yang berjasa besar dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Makam beliau bukan hanya menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang mendalam, mengingatkan akan peran sentral Sunan Giri dalam perkembangan Islam di Nusantara.
Terletak di sebuah bukit di Desa Giri Gajah, Kecamatan Kebomas, Gresik, kompleks Makam Sunan Giri menawarkan suasana yang sakral dan khusyuk. Bangunan makam yang sederhana namun berwibawa mencerminkan kesederhanaan dan kebesaran jiwa sang wali. Arsitektur kompleks makam ini juga memiliki ciri khas tersendiri, dengan sentuhan budaya Jawa Islam yang kental.
Sunan Giri dikenal sebagai sosok ulama, pendidik, sekaligus pemimpin masyarakat yang sangat berpengaruh. Beliau mendirikan pesantren Giri Kedaton yang menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka pada masanya, mencetak banyak ulama dan tokoh penting yang kemudian menyebarkan ajaran Islam ke berbagai penjuru Jawa dan wilayah Nusantara lainnya. Kreativitas Sunan Giri dalam berdakwah juga patut diacungi jempol, beliau menggunakan seni dan budaya lokal seperti tembang-tembang Islami (tembang dolanan) untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat.
Makam Sunan Giri menjadi tujuan utama bagi para peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang untuk berdoa, mengenang jasa-jasa beliau, dan mencari berkah. Suasana religius yang terasa di sekitar makam memberikan ketenangan dan kedamaian bagi para pengunjung. Selain makam Sunan Giri sendiri, di kompleks ini juga terdapat makam keluarga dan para pengikut setia beliau.
Sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah Islam di Jawa, Makam Sunan Giri memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Tempat ini menjadi saksi bisu bagaimana Islamisasi di Jawa berjalan secara damai melalui pendekatan budaya dan pendidikan. Pengaruh Sunan Giri masih terasa hingga kini dalam tradisi dan praktik keagamaan masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus berupaya untuk menjaga dan melestarikan kompleks Makam Sunan Giri sebagai cagar budaya dan tempat ziarah yang penting. Fasilitas bagi peziarah terus ditingkatkan tanpa menghilangkan keaslian dan kesakralan tempat ini.