Jawa Timur, selain terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, juga menyimpan kekayaan kuliner yang unik dan ekstrem. Bagi para pecinta kuliner yang berani mencoba tantangan, Jawa Timur menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
- Sate Biawak: Bagi sebagian orang, biawak mungkin terlihat menjijikkan. Namun, di Jawa Timur, daging biawak diolah menjadi sate yang lezat. Sate biawak dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati penyakit kulit dan asma. Tekstur dagingnya yang kenyal dan rasanya yang gurih membuat sate biawak menjadi hidangan yang digemari oleh sebagian orang.
- Botok Tawon: Kuliner ekstrem yang satu ini terbuat dari sarang tawon yang berisi larva. Sarang tawon dipotong kecil-kecil, dicampur dengan bumbu rempah, dan dibungkus daun pisang. Botok tawon memiliki rasa yang gurih, manis, dan sedikit pedas. Hidangan ini dipercaya memiliki kandungan protein yang tinggi dan baik untuk kesehatan.
- Krengsengan Bekicot: Bekicot, atau siput darat, diolah menjadi hidangan krengsengan yang menggugah selera. Daging bekicot memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang gurih. Krengsengan bekicot biasanya disajikan dengan bumbu pedas yang kaya rempah. Hidangan ini dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan stamina dan mengobati penyakit kulit.
Kuliner ekstrem di Jawa Timur ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Namun, bagi para pecinta kuliner yang berani mencoba hal baru, hidangan-hidangan ini menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan.
Selain ketiga kuliner ekstrem di atas, Jawa Timur juga memiliki hidangan-hidangan unik lainnya, seperti sate ulat jati, botok laron, dan nasi tiwul. Sate ulat jati terbuat dari ulat jati yang ditusuk dan dibakar seperti sate. Botok laron terbuat dari laron yang dicampur dengan bumbu rempah dan dibungkus daun pisang. Nasi tiwul terbuat dari singkong yang diolah menjadi nasi.
Kuliner ekstrem di Jawa Timur ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya dan tradisi masyarakat setempat. Beberapa hidangan ini dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan dan telah dikonsumsi secara turun-temurun.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !