Sebuah insiden tragis terjadi di Gresik, Jawa Timur, di mana seorang pria bacok tetangganya sendiri hanya karena masalah sepele, yaitu tidak terima dibayar dengan uang receh. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar dan menimbulkan keprihatinan.
Kronologi Kejadian Mengerikan
Pada hari Minggu, 14 Januari 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, seorang pria bacok berinisial AZ (35) mendatangi rumah tetangganya, AS (51), di Desa Punduttrate, Kecamatan Benjeng, Gresik. AZ yang bekerja sebagai penjaga alat berat milik AS, merasa tidak terima karena dibayar dengan uang receh pecahan Rp2.000.
Aksi Brutal dan Akibatnya
Tanpa basa-basi, AZ langsung menyerang AS dengan senjata tajam jenis parang. Akibat serangan tersebut, AS mengalami luka parah di bagian lengan kirinya. Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Penangkapan Pelaku dan Proses Hukum
Setelah melakukan aksinya, AZ melarikan diri. Namun, berkat upaya cepat aparat kepolisian, AZ berhasil ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam. Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di sebuah rumah kosong. Diduga pelaku sengaja kaubr sebab takut atas tindakannya yang sudah membacok seorang pria yaitu tetangganya.
Motif Pelaku dan Dampak Psikologis
Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku melakukan pembacokan adalah sakit hati karena merasa tidak dihargai oleh korban. Pelaku merasa bahwa pembayaran dengan uang receh tersebut adalah bentuk penghinaan.
Reaksi Masyarakat dan Imbauan
Insiden ini menuai kecaman dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan tindakan pelaku yang brutal dan tidak terkendali. Masyarakat berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Pesan Penting untuk Masyarakat
- Kekerasan bukanlah solusi dalam menyelesaikan masalah.
- Penting untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah secara dewasa.
- Masyarakat diimbau untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib.
- Penting untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama.
Kejadian pria bacok ini menjadi pengingat tragis akan bahaya emosi yang tidak terkendali. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam mengelola emosi dan menyelesaikan masalah.